AUTIS

on Rabu, 18 November 2009

Emosi mudah dikontrol

Rizka Chandra Dewi dan Aradea






Konsentrasinya mulai teratur dan dia mulai fokus dalam menyerap pelajaran di sekolahnya. Bahkan kini Ara, sapaan untuk Aradea, 12 tahun sudah mulai merasakan pubertas terhadap lawan jenisnya. Perkembangan itulah yang kini dirasakan Ara yang menderita Autis sejak usianya 2,2 tahun. "Dia ngfans dengan kecantikan Laudya Chinta Bella," cerita Rizka Chandra Dewi, ibunda Ara, 41 tahun.

Putra pertama Rizka itu mengalami kesulitan dalam berkomunikasi secara verbal. Sudah berbagai macam cara dilakukan untuk membuatnya kembali normal, namun Allah SWT berkehendak lain. Selama hampir 10 tahun Rizka berusaha agar Ara berprilaku layaknya anak pada umumnya.

Awalnya Ara adalah bayi yang lucu dan sehat, tidak ada tanda-tanda negatif. Sampai usianya hampir setahun, Ara tak jua mengeluarkan suara. Rizka sempat khawatir dengan keadaannya. "Gejala itulah yang akhirnya membuat Ara diperiksakan secara medis dan dokter mendiagnosa bahwa Ara mengidap Autis," kata Rizka.

Sejak itu Ara menjalani berbagai terapi: mulai dari terapi bicara, juga prilaku sensorik, karena motorik halus dan kasarnya terganggu. Sampai akhirnya Rizka mencoba TNJ yang ditawarkan kakanya. "Tujuan awal saya adalah untuk menjaga stamina dan imunitas Ara, karena ia banyak aktivitas, terlebih di sekolah," ungkap Rizka.

Tanpa diduga, baru 4 hari mengonsumsi TNJ, emosi Ara tidak seperti biasanya. Ara semakin mudah dikontrol. "Hal ini membuat saya bahagia," cerita Rizka dengan senang. Bahkan Ara semakin fokus terhadap hal-hal yang ia tangkap seperti main piano dan untuk urusan fotografi. "Ara suka motret, terlebih pemandangan alam, "tambah Rizka." Tak ada syukur yang lebih tinggi selain Allah SWT yang telah mengubah kehendaknya.

"Tujuan awal saya adalah untuk menjaga stamina dan imunitas Ara, karena ia banyak aktivitas, terlebih di sekolah,"

0 komentar:

 
© free template by Blogspot templates