Kelenjar Getah Bening

on Kamis, 19 November 2009

Anang Budi Prasetyo


Benjolan Akibat Gejala Getah Bening





Kesehatan memang mahal harganya. Tapi, mahal bukan selalu yang terbaik. Benjolan di leher akibat getah bening yang diderita sejak Mei 2006, ternyata berangsur-angsur menghilang dengan hanya mengkonsumsi TNJ 2x15cc secara teratur dalam jangka waktu 3 bulan.



Munculnya benjolan di leher, mendorongnya segera untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter mendiagnosa Anang menderita getah bening, sehingga jalan satu-satunya penyembuhan adalah dengan operasi. ”Demi kesembuhan, walau dengan beat hati operasi itu harus saya jalani, ” tukas ayah dua anak ini.



Pasca operasi ternyata menimbulkan masalah baru bagi Anang. Bekas jahitan yang terdapat di leher membuat Anang tidak bebas saat menggerakkan kepalanya. Parahnya lagi, setelah kuru waktu antara 7 s/d 8 bulan, benjolan itu timbul kembali. Bahkan dua benjolan sekaligus.



Hasil pengobatan medis yang tidak sempurna membuat Anang kecewa. Rasa antipati terhadap langkah medis sudah tumbuh mengakar dalam dirinya. Sampai ia hanya ingin menjalani pengobatan alternatif saja.



Tepat Februari 2007 lalu, Anang mulai mengkonsumsi TNJ secara teratur. Hasilnya, benjolan di lehernya berangsur mengecil pada bulan pertama. Bahkan bekas jahitan sewaktu operasi dulu tak lagi membatasi kebebasan gerak lehernya. Di bulan ketiga, tepatnya April 2007 kedua benjolan lenyap tanpa bekas.



Walau merasa antipati terhadap langkah medis, Anang tetap menyarankan agar langkah itu tidak diabaikan, karena medis menjadi pintu masuk untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab sakit yang kita derita. Solusinya, jalani dengan keikhlasan dan kesabaran tanpa mengurangi ikhtiar secara medis dan alternatif.


Sandra


Akhir Derita Selama Empat Tahun













KECERIAAN MENYERUAK dari raut wajah seorang bocah yang selama hampir empat tahun hidup dengan kegetiran menghadapi penyakit yang mengrikan. Dia adalah Sandra, anak dari Ranie D garnadi.



Demam berkepanjangan menjadi awal dari penyakit yang diderita Sandra. Hasil laboratorium tidak mengindikasikan Sandra terkena lupus, sedangkan untuk leukimia, Ranie tidak sempat memeriksakannya. Setelah 10 bulan perawatan, kondisi Sandra membaik. Tapi oada 15 Mei 2006, Sandra jatuh sakit lagi. Diawali dengan flu lalu demam yang berkepanjangan, hingga anemia (HB mencapai 5,9), leukosit tinggi dan berbagai gejala tidak normal lainnya, membuat Sandra harus diopname selama 10 hari di rumah sakit dan menjalani transfusi darah karena anemianya sudah kronis.



Diagnosa rumah sakit juga menyatakan bahwa ada pembengkakan jantung yang merupakan imbas dari anemia kronis tersebut. Derita hebat yang dialami Sandra membuat gadis kecil ini tak dapat berjalan. Dokter menyarankan Sandra dibawa ke ahli tulang anak untuk fisioterapi. Sandra juga diperiksa dengan CT scan dibagian Thotax dan Abdomen, serta Biopsi. Dari pemeriksaan diketahuio bahwa Sandra menderita Leukimia dan Kanker kelenjar getah bening atau Limpoma Malignum stadium 4. Jaln satu-satunya untuk sembuh adalah operasi mengangkat tumor, kemoterapi dan radiasi. Karena kendala faktor fisik dan psikis, Ranie mencari pengobatan alternatif non medis. Ia lalu bertemu Tahitian Noni Juice (TNJ) dan Sandra mulai mengonsumsi TNJ sejak 20 Juni 2006. Empat bulan kemudian, Sandra sudah bisa duduk. Panas tubuhnya menurun. Nafsu makannya meningkat. Perubahan kesehatan Sandra sangat drastis, hingga akhirnya sikecil itu dapat berlari dengan ceria, sejak Februari 2007 lalu. ”Hatiku menangis haru, sambil berucap syukur atas kesembuhan yang diberikan Allah SWT melalui TNJ,” kata Ranie.

Sumber: Testimony 2009 "mereka berkata" TNI Indonesia

0 komentar:

 
© free template by Blogspot templates